LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI PADA SAPI

 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata kerja dari berbagai sistem dan peran dari fungsi tubuh keseluruhannya. Fisiologi dari beberapa ternak, dalam hal ini secara khusus yang dipelajari yaitu sapi, ayam, kambing, domba, kelinci, dan jenis burung melalui percobaan status fa’ali, thermoregulasi, saccus pneumaticus, sel darah merah, sistem digesti, pembekuan darah, kadar haemoglobin dalam darah, tekanan darah, dan waktu pendarahan pada manusia.

Praktikum status faali bertujuan untuk mengetahui data-data fisiologi yaitu temperatur rektal, pulsus, dan frekuensi respirasi pada sapi, kambing, domba, kelinci, dan ayam, praktikum status faali dapat diketahui kondisi kesehatan ternak tersebut, hal tersebut dapat menguntungkan karena semakin dini diketahui kelainan pada seekor ternak maka penanggulangannya akan semakin mudah untuk diatasi.

Sistem pernafasan mempunyai fungsi utama menyediakan oksigen (O2) untuk darah dan mengambil karbondioksida dari dalam darah. Oksigen merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan ternak. Fungsi dari sistem respirasi ini adalah Melebabkan udara bila kering, menyaring udara bila berdebu, dan menampung debu di dalam saluran pernafasan. Sistem pernafasan ini terdiri dari cavum nasale, pharinx, larinx, trachea, bronchus dan pulmo.

Udara atau gas yang masuk (inspirasi) dan udara yang keluar (ekspirasi) pada saluran pernafasan disebut volume tidal. Respiration rate adalah jumlah inspirasi dan ekspirasi yang dilakukan dalam setiap menitnya. Volume tidal dan respiration rate (frekuensi pernafasan) akan menghasilkan volume pernafasan per menit (minute volume).

Respirasi bukan hanya sekedar bernafas, namun menyangkut dua proses yang berbeda yakni (1) Proses masuknya udara luar ke paru-paru dan proses keluarnya udara dari paru-paru ke luar tubuh dan (2) Proses pengambilan oksigen dari paru-paru oleh darah dan di keluarkanya karbondioksida dari darah ke paru-paru. Proses pertama disebut respirasi eksterna dan proses yang kedua disesub ekspirasi interna. Kedua kegiatan ini menyangkut pertukaran gas dan lebih dan sering dikenal sebagai kegiatan aerobik. Respirasi semacam ini merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada ternak agar tubuh mampu mengubah makanan menjadi energi.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sistem  respirasi pada ternak sapi.

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan  ini adalah untuk mengetahui  respirasi pada ternak berdasarkan umur dan bobot badan.

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum      

Adapun Praktikum ini dilakukan pada hari Jum’at,  tanggal 26  Maret 2019, pukul  08.00 – 17.00 WIB , bertempat di Kandang.

Bahan dan Alat

            Sapi ongole Betina

Bahan

-

Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Stopwatch, alat tulis, buku, handphone (utk mengukur suhu lingkungan).

Metode

Respirasi sapi per menit

-          Disiapkan alat yang akan digunakan.

-          Dilihat suhu lingkungan pada handphone kemudian dicatat

-          Dihidupkan Stopwatch lalu dihitung  pergerakan  Perut Sapi sampai 1 menit lalu ulangi kembali hingga 3 x percobaan

-          Dicatat hasil disetiap sesinya

-          Ulangi hal tersebut disetiap jamnya hingga batas waktu 17.00


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1.1  Tabel  pengamatan respirasi pada ternak sapi

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

08.00

 

 

 

 

Sapi Besar

16/menit

18/menit

20/menit

18

Sapi Kecil

34/menit

31/menit

32/menit

32,33

25 0C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata -rata

09.05

 

 

 

 

Sapi Besar

18/menit

16/menit

13/menit

15,66

Sapi Kecil

26menit

25/menit

25/menit

25,33

26 0C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

10.00

 

 

 

 

Sapi Besar

28/menit

25/menit

27/menit

26,6

Sapi Kecil

26/menit

28/menit

27/menit

27

290C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

11.02

 

 

 

 

Sapi Besar

16/menit

14/menit

11/menit

13,66

Sapi Kecil

21/menit

19/menit

16/menit

18,6

29 0C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

12.00

 

 

 

 

Sapi Besar

14/menit

20/menit

20/menit

18

Sapi Kecil

22/menit

22/menit

22/menit

22

300C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

13.09

 

 

 

 

Sapi Besar

29/menit

26/menit

30/menit

28,33

Sapi Kecil

27/menit

26/menit

26/menit

26,33

30 0C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

14.00

 

 

 

 

Sapi Besar

27/menit

30/menit

32/menit

29,66

Sapi Kecil

22/menit

28/menit

31/menit

27

31 0C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

05.04

 

 

 

 

Sapi Besar

15/menit

18/menit

16/menit

16,33

Sapi Kecil

30/menit

32/menit

30/menit

30,66

25 0C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

16.00

 

 

 

 

Sapi Besar

16/menit

18/menit

20/menit

18

Sapi Kecil

34/menit

31/menit

32/menit

32,33

25 0C

 

 

 

 

 

 

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

17.05

 

 

 

 

Sapi Besar

18/menit

20/menit

23/menit

20,33

Sapi Kecil

32/menit

31/menit

32/menit

31,66

25 0C

 

 

 

 


Pembahasan

Respirasi adalah proses pengambilan oksigen dari udara bebas untuk memberikan kebutuhan oksigen kepada darah dan dikeluarkan melalui alveoli. Pada percobaan yang dilakukan diperoleh hasil yang berbeda-bed pada tiap hewan percobaan. Berdasarkan hasil percobaan tentang frekuensi rata – rata respirasi tiap menit pada ternak sapi berbeda beda disetiap jamnya ( 13,66 - 32,33/menit )  Sedangkan frekuensi normal pada seekor sapi adalah 12-16 kali tiap menit, hasil ini melebihi dari batas normal hal ini dapat terjadi karena pada saat dilakukan praktikum kondisi sapi dalam kedaan stress. Kondisi stress tersebut dapat terjadi karena pada saat praktikum ada praktikan yg mencoba medekati sapi membuat sapi tdak nyaman, blum lagi dlam keadaan sapi lapar, dan suhu panas saat siang hari juga dapat membuat sapi stress, Kondisi stress pada sapi terlihat dengan frekuensi pernapasan sapi yang sudah mulai cepat, dan keadaan sapi saat sedang istirahat dan sedang makan juga dpt mempengaruhi frekuensi pernapasan, dapat juga kita lihat perbedaan frekuensi respirasi pada ternak sapi besar dengan sapi kecil berdasarkan hasil pengamatan Sapi kecil frekuensi rata –rata pernapasan permenitnnya lebih besar dari sapi besar hal ini di pengaruhi oleh bobot tubuh/usia.

Frekuensi pernapasan permenit tiap-tiap hewan adalah berbeda-beda, hal ini dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah temperatur tubuh, emosi, ketakutan, hormonal, jenis kelamin dan usia (Frandson, 1992). Perbedaan frekuensi pernapasan tiap menit pada tiap-tiap hewan karena beberapa faktor tersebut dapat dibuktikan dengan diperolehnya hasil pengamatan pada hewan yang dalam kondisi ketakutan dan emosi frekuensi pernapasannya lebih cepat sedangkan pada hewan yang tidak mengalami ketakutan dan emosi frekuensi pernapasannya normal.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK BIOKIMIA